Kinerja Airlangga Hartarto: Mendorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

- Penulis

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Airlangga Hartarto

i

Airlangga Hartarto

Jakarta, Djourno.id — Sejak menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (2019–2024 dan 2024–2029), Airlangga Hartarto memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. Dengan latar belakang pengusaha, politisi senior Partai Golkar, dan mantan Menteri Perindustrian (2016–2019), Airlangga menerapkan strategi inklusif yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi, digitalisasi, dan daya saing industri.

Evaluasi kinerja Airlangga hingga Juli 2025 berdasar tiga metrik utama:

  1. Capaian Program
    Pertumbuhan ekonomi Indonesia terus berada di atas 5%, mencatat 5,11 % (YoY) pada Q1‑2024 dan 5,02 % pada Q4‑2024, lebih tinggi dibandingkan Malaysia (4,8 %) dan Singapura (4,3 %) . Inflasi di angka 1,57 % pada 2024 menunjukkan stabilitas yang baik.
    Diplomasi perdagangan Airlangga berhasil menghindarkan ancaman tarif 32 % dari AS, mereduksi menjadi sekitar 19 %, ditandai dengan penundaan pengenaan tarif dan negosiasi lebih lanjut . Lebih lanjut, Indonesia dan Uni Eropa mencapai “political agreement” untuk finalisasi CEPA, dengan target selesai pada Juni–September 2025 .
    Hilirisasi industri juga diperluas melalui pengoperasian 22 KEK dan penambahan tujuh kawasan baru—termasuk Arun Lhokseumawe dan Kendal—yang mendorong investasi dan penyerapan tenaga kerja, meskipun infrastruktur di 3T masih perlu diperkuat .
    Skor Capaian Program: 8,5/10.
  2. Inovasi
    Airlangga mendorong digitalisasi ekonomi, mendorong Indonesia meraih pangsa 40 % ekonomi digital ASEAN dan diperkirakan mencapai USD 130 miliar pada 2025 melalui program seperti Harbolnas dan DEFA framework ASEAN 2023 (data internal Kemenko Ekonomi).
    Omnibus Law Cipta Kerja dipromosikan untuk menyederhanakan regulasi dan menarik investasi. Perluasan KEK—seperti Nongsa Digital Park—menjadi pusat data dan teknologi dengan target investasi mencapai Rp39,9 triliun hingga 2040 .
    Program Koperasi Desa Merah Putih diluncurkan untuk memberdayakan UMKM desa melalui akses pembiayaan, meski masih dalam tahap awal implementasi – Skor Inovasi: 8/10.
  3. Dampak Sosial‑Ekonomi
    Tingkat kemiskinan menurun dari 25,9 juta (Maret 2023) menjadi 24,06 juta (September 2024) atau 8,57 % populasi—didukung oleh program PKH, Kartu Sembako, dan BSU Rp300 ribu/bulan .
    Penguatan konektivitas global melalui diplomasi G20 dan kepemimpinan ASEAN membawa investasi ke KEK dan industri manufaktur. Meski begitu, wilayah Jawa masih menyumbang 60 % investasi nasional, menunjukkan ketimpangan wilayah.
    Kendati APBN 2025 mengalami defisit Rp31,2 triliun dan pendapatan pajak turun 30 %, rasio utang tetap terkendali <40 %, jauh di bawah negara maju. Stimulus lebaran—seperti diskon tiket pesawat 13–14 % dan tol 10 %—diharapkan mendongkrak konsumsi masyarakat .
    Skor Dampak Sosial‑Ekonomi: 7,5/10.
Baca Juga:  Kinerja Agus Harimurti Yudhoyono: Mempercepat Infrastruktur dan Reforma Agraria untuk Indonesia Emas 2045

Skor Kinerja Keseluruhan: 8/10.
Airlangga Hartarto telah menunjukkan kepemimpinan stabil dalam menjaga pertumbuhan, mengendalikan inflasi, menarik investasi, dan memperkuat diplomasi ekonomi global, termasuk kesepakatan CEPA dengan Uni Eropa dan negosiasi tarif dengan AS. Inovasi digital dan penguatan KEK memberi fondasi masa depan, walaupun implementasi di wilayah 3T dan pengelolaan APBN memerlukan perhatian lebih lanjut.

Rekomendasi Penguatan:

Perluas KEK dan program koperasi ke wilayah 3T untuk pemerataan ekonomi.

Tingkatkan akses dan literasi digital bagi UMKM terpencil.

Optimalkan pengelolaan APBN dengan diversifikasi pendapatan dan efisiensi subsidi.

Kesimpulan
Airlangga Hartarto tampil sebagai arsitek stabilitas dan pertumbuhan era modern: menjaga ekonomi tumbuh, memperluas akses global lewat CEPA dan diplomasi, serta menggerakkan inovasi digital ekonomi. Dengan perbaikan pada kesenjangan wilayah dan manajemen fiskal, visi menuju Indonesia Emas 2045 bisa semakin nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel djourno.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kinerja Tinggi, Tantangan Nyata: Potret Jakarta di Bawah Pramono – Rano
Kinerja Agus Harimurti Yudhoyono: Mempercepat Infrastruktur dan Reforma Agraria untuk Indonesia Emas 2045

Berita Terkait

Minggu, 27 Juli 2025 - 11:05 WIB

Kinerja Tinggi, Tantangan Nyata: Potret Jakarta di Bawah Pramono – Rano

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:56 WIB

Kinerja Airlangga Hartarto: Mendorong Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sabtu, 19 Juli 2025 - 10:44 WIB

Kinerja Agus Harimurti Yudhoyono: Mempercepat Infrastruktur dan Reforma Agraria untuk Indonesia Emas 2045

Berita Terbaru