Anggaran Pendidikan Indonesia Terbesar di Dunia Bukti Komitmen Visi Masa Depan

- Penulis

Jumat, 22 Agustus 2025 - 19:08 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

djourno.id—Dalam pidato yang penuh semangat di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada 22 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto berdiri di hadapan para pendidik dan kepala sekolah, suaranya menggema dengan keyakinan.

“Kita adalah salah satu negara di dunia dengan anggaran pendidikan terbesar, terbesar,” ujarnya, memicu tepuk tangan meriah dari hadirin.

Namun, dengan nada yang lebih serius, ia menambahkan, “Jangan terlalu cepat bertepuk tangan. Anggaran kita besar, tetapi kebocoran, kebocoran, kebocoran masih banyak terjadi.”

Pengakuan jujur ini, yang diimbangi dengan komitmen ambisius terhadap pendidikan, mencerminkan perjalanan Indonesia pada tahun 2025—sebuah bangsa yang siap memanfaatkan salah satu anggaran pendidikan terbesar di dunia untuk mentransformasi sumber daya manusianya, sambil menghadapi tantangan sistemik.

 

Komitmen Rekor untuk Pendidikan

Anggaran pendidikan Indonesia untuk tahun 2025, sebagaimana diuraikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), mencapai Rp 724,3 triliun, setara dengan sekitar $46 miliar USD.

Angka ini, yang mewakili 20% dari total belanja negara sebesar Rp 3.621,3 triliun, menandai alokasi tertinggi untuk pendidikan dalam sejarah bangsa.

Menurut data Kementerian Keuangan, anggaran ini melampaui alokasi tahun 2024 sebesar Rp 665 triliun dan mencerminkan tren peningkatan yang konsisten selama dekade terakhir, dari Rp 390,2 triliun pada tahun 2015 menjadi Rp 724,3 triliun pada tahun 2025.

Administrasi Presiden Prabowo menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama, sejalan dengan amanat konstitusi untuk mengalokasikan setidaknya 20% APBN untuk pendidikan.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memutus rantai kemiskinan,” tegas Prabowo dalam pidato terpisah pada 19 Agustus 2025, menyoroti fokus pemerintah pada pengembangan sumber daya manusia.

Anggaran 2025 tidak hanya memenuhi amanat ini, tetapi juga merupakan pernyataan tegas untuk menempatkan Indonesia sebagai pemimpin global dalam investasi pendidikan.

Ke depan, anggaran yang diusulkan untuk tahun 2026 bahkan lebih ambisius, dengan Rp 757,8 triliun dialokasikan untuk pendidikan. Peningkatan ini, diumumkan oleh Prabowo dalam Pidato Kenegaraan pada 15 Agustus 2025 di Sidang Pembukaan DPR RI, menggarisbawahi visi jangka panjang pemerintah.

“Ini adalah anggaran pendidikan terbesar dalam sejarah bangsa kita,” katanya, merinci rencana untuk meningkatkan kualitas guru, memperkuat pendidikan vokasi, menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan tenaga kerja, dan memperluas program beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan KIP Kuliah.

 

Tolok Ukur Global

Anggaran pendidikan Indonesia tidak hanya mencatatkan rekor di dalam negeri, tetapi juga termasuk yang tertinggi di dunia dalam hal persentase belanja nasional.

Menurut data UNESCO, negara seperti Denmark dan Swedia mengalokasikan sekitar 7-8% dari PDB mereka untuk pendidikan, sementara anggaran Indonesia tahun 2025 setara dengan sekitar 4,5% dari proyeksi PDB sebesar $1,6 triliun.

Meskipun perbandingan persentase PDB bervariasi karena skala ekonomi, komitmen Indonesia untuk mengalokasikan 20% dari anggaran negara untuk pendidikan menempatkannya di antara negara-negara teratas yang memprioritaskan pendanaan pendidikan.

Investasi besar ini mencerminkan pergeseran strategis menuju pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Program seperti Makan Bergizi Gratis, yang menyumbang porsi signifikan dari anggaran 2025 (Rp 81,6 triliun), bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan hasil belajar siswa. Selain itu, Rp 17,15 triliun dialokasikan untuk rehabilitasi 10.440 sekolah, memastikan lingkungan belajar yang lebih baik.

Baca Juga:  Efisiensi Tanpa Nafas: Ketika Sri Mulyani Merampingkan Negara di Era Prabowo

Fokus pemerintah pada kesejahteraan guru juga patut diperhatikan, dengan Rp 81,6 triliun didedikasikan untuk meningkatkan gaji dan pengembangan profesional, termasuk peningkatan sebesar Rp 16,7 triliun untuk tahun 2025 guna memberikan manfaat tambahan bagi guru ASN dan non-ASN.

 

Mengatasi Tantangan Kebocoran

Meskipun optimisme mengelilingi anggaran bersejarah ini, pernyataan Presiden Prabowo di JIExpo Kemayoran menyoroti tantangan kritis: kebocoran anggaran. “Saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami di Jakarta,” katanya kepada hadirin.

“Kalian selalu mendengar, ‘anggarannya sekian, tapi yang sampai hanya sekian.’ Ke mana hilangnya? Ini harus kita perbaiki.”

Kebocoran ini, yang sering dikaitkan dengan inefisiensi, salah kelola, atau korupsi di berbagai tingkat administrasi, menjadi hambatan besar untuk memaksimalkan dampak investasi pendidikan Indonesia.

Prabowo mengakui tantangan ini dengan membandingkannya dengan pengalaman global, merujuk pada percakapan dengan seorang tokoh keturunan India yang kini menjadi warga Amerika Serikat, yang mencatat bahwa di India, hanya 60% dana yang dialokasikan kini sampai ke penerima yang dituju, sebuah peningkatan signifikan dari hanya 15% di masa lalu.

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah berjanji untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Presiden Prabowo menekankan kolaborasi dengan pemimpin daerah untuk merampingkan distribusi anggaran dan memastikan dana sampai ke sekolah dan pendidik sesuai rencana.

Kementerian Keuangan, di bawah Sri Mulyani Indrawati, sedang menerapkan mekanisme pengawasan yang lebih ketat, termasuk sistem pelacakan digital untuk penyaluran dana. Selain itu, inisiatif seperti transfer tunai langsung ke sekolah untuk proyek renovasi bertujuan untuk mengurangi kerugian melalui perantara.

 

Visi untuk Masa Depan

Skala anggaran pendidikan Indonesia tahun 2025 menandakan momen transformasional bagi bangsa. Dengan memprioritaskan kesejahteraan guru, infrastruktur sekolah, dan nutrisi siswa, pemerintah bertujuan untuk menciptakan ekosistem holistik yang memupuk pembelajaran dan inovasi.

Rencana peningkatan menjadi Rp 757,8 triliun pada tahun 2026 semakin memperkuat komitmen ini, dengan fokus pada pelatihan vokasi dan penyelarasan tenaga kerja untuk mempersiapkan generasi muda Indonesia menghadapi ekonomi global yang kompetitif.

Visi Presiden Prabowo jelas: pendidikan adalah landasan kemakmuran Indonesia. “Kita harus memastikan setiap sekolah dasar, setiap sekolah menengah, setiap sekolah vokasi, dan setiap perguruan tinggi diperbaiki,” tegasnya.

Seruan ini, yang diimbangi dengan pengakuan jujur atas tantangan, selaras dengan aspirasi bangsa yang ingin menerjemahkan investasi besar ini menjadi hasil nyata.

Saat Indonesia berada di persimpangan penting ini, dunia menyaksikan sebuah bangsa yang memanfaatkan salah satu anggaran pendidikan terbesar untuk membentuk masa depan yang lebih cerah.

Dengan transparansi dan efisiensi sebagai prinsip panduan, administrasi Prabowo siap mengubah ambisi menjadi kenyataan, memastikan setiap rupiah yang dihabiskan untuk pendidikan membangun Indonesia yang lebih kuat dan tangguh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel djourno.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Potret Kemarahan Publik di Media Sosial ke DPR yang Memicu Gelombang Demonstrasi
Presiden Prabowo Respons Tragedi Affan Kurniawan dengan Keprihatinan dan Janji Keadilan
Malu Noel Ditangkap KPK: Komitmen Prabowo Berantas Korupsi Diapresiasi Publik
Mengurai Kegaduhan DPR: Antara Kekecewaan Publik dan Miskomunikasi
Paradoks Kebijakan Perberasan: Antara Petani, Penggilingan, dan Konsumen
Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah: Langkah Berani Atasi Sengkarut Tata Kelola
Mampukah Dasco Kembali Meredam Kemarahan Publik ke DPR?
Harapan di Balik Seruan Bubarkan DPR

Berita Terkait

Jumat, 29 Agustus 2025 - 13:59 WIB

Potret Kemarahan Publik di Media Sosial ke DPR yang Memicu Gelombang Demonstrasi

Jumat, 29 Agustus 2025 - 13:42 WIB

Presiden Prabowo Respons Tragedi Affan Kurniawan dengan Keprihatinan dan Janji Keadilan

Kamis, 28 Agustus 2025 - 15:12 WIB

Malu Noel Ditangkap KPK: Komitmen Prabowo Berantas Korupsi Diapresiasi Publik

Kamis, 28 Agustus 2025 - 09:27 WIB

Mengurai Kegaduhan DPR: Antara Kekecewaan Publik dan Miskomunikasi

Rabu, 27 Agustus 2025 - 12:25 WIB

Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah: Langkah Berani Atasi Sengkarut Tata Kelola

Berita Terbaru

Kolom

Warisan Pemikiran Ekonomi Syafruddin Prawiranegara

Jumat, 29 Agu 2025 - 13:28 WIB