djourno.id—Di tengah gemuruh ombak Maluku Tengah, 7 Agustus 1976, lahirlah seorang anak yang kelak menorehkan kisah inspiratif, Bahlil Lahadalia.
Hari ini, di usianya yang ke-49, kita merayakan tidak hanya ulang tahunnya, tetapi juga perjalanan luar biasa seorang anak kampung yang bangkit dari kemiskinan menuju panggung nasional sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia.
Kisahnya adalah mozaik perjuangan, keberanian, dan semangat pantang menyerah yang menggugah hati.
Bahlil kecil bukanlah anak yang lahir dengan sendok perak. Di desa kecil di Banda, Maluku, ia tumbuh di tengah keluarga sederhana dengan ayah buruh bangunan dan ibu pencuci pakaian.
Sejak usia dini, ia sudah mengenal kerasnya hidup. Pagi-pagi, saat anak-anak lain masih terlelap, Bahlil kecil sibuk membawa kelapa ke pasar atau berjualan kue untuk membantu keluarga.
Bahkan, di bangku SMP, ia menjadi kondektur angkot, dan di SMA, ia mengemudikan angkot sebagai sopir paruh waktu.
Namun, di balik kesulitan itu, ada semangat baja yang tak pernah padam. Ia tetap berprestasi, menjadi ketua OSIS, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan yang kelak membawanya jauh.
Perjalanan pendidikannya pun tak kalah dramatis. Di tengah keterbatasan, Bahlil menempuh studi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Port Numbay, Jayapura, sambil bekerja untuk membiayai kuliahnya.
Ia aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), menjadi bendahara umum, dan akhirnya menemukan panggilan di dunia bisnis dan politik.
Dari Papua, ia membangun PT Rifa Capital, mengelola potensi sumber daya alam dengan visi besar.
Kesuksesannya sebagai pengusaha membawanya menjadi Ketua Umum HIPMI, sebuah langkah monumental yang menunjukkan bahwa anak kampung pun bisa bersinar di panggung nasional.
Kisah Bahlil adalah tentang keberanian mengubah mimpi menjadi kenyataan.
Ia tak hanya berhenti di dunia bisnis, tetapi juga melangkah ke ranah politik.
Dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) hingga Menteri Investasi, ia mendorong hilirisasi sumber daya alam, seperti proyek ekosistem baterai yang kini menjadi kebanggaan Indonesia.
Kini, sebagai Menteri ESDM sejak Agustus 2024 dan Ketua Umum Partai Golkar, ia terus mengukir legacy untuk bangsa.
Namun, di balik gemerlap pencapaian, ada cerita pilu yang membentuk karakternya.
Bahlil pernah merasakan sakit busung lapar, sebuah pengingat akan masa kecilnya yang penuh perjuangan.
Kesulitan finansial sempat menghambat pendidikannya, tetapi justru dari sana ia belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan batu loncatan.
Ia pernah berkata dalam sebuah seminar, “Berani mencoba dan mendalami usaha adalah kunci sukses.” Kata-kata ini bukan sekadar nasihat, tetapi cerminan hidupnya sendiri.
Hari ini, saat kita merayakan ulang tahunnya, kita juga merayakan semangat Bahlil yang menginspirasi jutaan orang.
Dari anak penjual kue hingga pemimpin yang membawa perubahan bagi Indonesia, ia adalah bukti bahwa tak ada mimpi yang terlalu besar jika diiringi kerja keras dan keberanian.
Meski perjalanannya tak luput dari tantangan dan kritik, semangatnya untuk berkontribusi pada bangsa tetap tak tergoyahkan.
Selamat ulang tahun, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia!
Semoga langkahmu terus menginspirasi, dan semangatmu menjadi lentera bagi generasi mendatang.