Mampukah Indonesia Menang di Agenda Pembangunan Berkelanjutan?

- Penulis

Kamis, 24 Juli 2025 - 04:03 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Djourno.id — Dengan hanya lima tahun tersisa menuju batas akhir Agenda 2030, Indonesia menegaskan kembali posisinya sebagai salah satu motor utama dalam upaya global mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pada forum internasional High Level Political Forum (HLPF) 2025 di New York, Indonesia akan mempresentasikan Voluntary National Review (VNR) keempat—langkah yang menegaskan posisi strategis Indonesia di panggung global pembangunan berkelanjutan.

Capaian Nyata, Komitmen Tegas

Dalam VNR 2025, Indonesia mencatat capaian positif: 61,4% indikator SDGs nasional menunjukkan kemajuan signifikan. Angka ini mencerminkan bukan hanya keberhasilan teknokratis, tetapi juga konsistensi politik dan sosial dalam menjadikan SDGs bagian integral dari arah pembangunan nasional.

Komitmen “No One Left Behind” menjadi prinsip utama. Keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan—pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku usaha, hingga masyarakat sipil—terlihat jelas dalam proses penyusunan dan implementasi VNR. Di antara inisiatif inovatif yang diakui adalah pembentukan SDG Center di lebih dari 60 perguruan tinggi, penguatan data melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), serta audit capaian SDGs oleh BPK.

SDGs Terintegrasi dalam Visi Nasional

Pemerintahan Presiden Prabowo melalui visi Astacita dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029 mengarusutamakan berbagai dimensi SDGs ke dalam arah pembangunan strategis. Astacita 2, misalnya, menggarisbawahi pentingnya ketahanan pangan, energi, dan air (SDG 2, 6, 7), serta transisi hijau yang inklusif (SDG 8, 12, 13).

Pemanfaatan potensi energi terbarukan di wilayah timur Indonesia, inovasi pangan lokal, dan penguatan ekonomi biru menjadi fondasi baru bagi ketahanan dan daya saing nasional. Melalui budidaya rumput laut, konservasi mangrove, serta praktik penangkapan ikan berkelanjutan, Indonesia memperlihatkan bagaimana pembangunan ekonomi bisa berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

Baca Juga:  Kebijakan AI Nasional: Peta Strategis Indonesia Menuju Masa Depan Digital

Diplomasi Pembangunan dan Kepemimpinan Global

Lebih dari sekadar laporan teknis, VNR 2025 diposisikan sebagai instrumen diplomasi pembangunan. Indonesia memanfaatkan forum ini untuk berbagi praktik baik, menawarkan inovasi pembiayaan seperti blended finance dan SDGs bond, serta memperluas kerja sama Selatan-Selatan.

Solidaritas Indonesia juga diwujudkan dalam komitmen untuk membantu negara-negara berkembang lainnya dalam pencapaian SDGs. Hal ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra global yang kredibel dan progresif.

Transisi Menuju Final Push 2030

Meski banyak capaian positif, pemerintah menyadari tantangan besar masih terbentang. Kesenjangan sosial, krisis pangan global, dan dampak perubahan iklim menjadi ujian nyata yang harus dijawab dengan kebijakan yang adaptif, inklusif, dan berbasis sains.

VNR 2025 juga memberi ruang bagi narasi lokal: desa-desa yang bertransformasi lewat energi terbarukan, petani yang mengadopsi pertanian regeneratif, hingga program pemberdayaan perempuan yang membebaskan komunitas dari kemiskinan struktural. Semua ini adalah cerminan bagaimana SDGs bukan slogan, tetapi praktik yang hidup dan berdampak.

Membangun Masa Depan Bersama

Lima tahun ke depan adalah masa krusial. Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda, untuk mengambil peran dalam mendorong inovasi, menyuarakan isu, dan menjadi bagian dari solusi. Keterlibatan aktif kaum muda akan menentukan arah pembangunan berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Melalui VNR 2025, Indonesia menyampaikan pesan kuat: masa depan berkelanjutan adalah warisan yang harus kita perjuangkan bersama—melalui kebijakan, aksi, dan kolaborasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel djourno.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Antara Infrastruktur dan Kesejahteraan: Strategi Kebijakan AHY Wujudkan Asta Cita
Hapus Tantiem: Langkah Berani Rosan Roeslani Perbaiki Tata Kelola BUMN  
Megawati: PDIP Dukung Kebijakan Prabowo yang Pro Rakyat, Kritisi Penyimpangan
God Works in Mysterious Ways: Debat Pakar atas Kebijakan Abolisi dan Amnesti Prabowo
Di Balik Kebijakan Prabowo Berikan Abolisi dan Amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto
Di Balik Kebijakan PPATK Blokir Rekening Nganggur: Perlindungan atau Penyiksaan Rakyat?
Mengapa Hilirisasi Nikel Tidak Akan Berhasil Tanpa Sinkronisasi Kebijakan?
Kebijakan AI Nasional: Peta Strategis Indonesia Menuju Masa Depan Digital

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Antara Infrastruktur dan Kesejahteraan: Strategi Kebijakan AHY Wujudkan Asta Cita

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Hapus Tantiem: Langkah Berani Rosan Roeslani Perbaiki Tata Kelola BUMN  

Jumat, 1 Agustus 2025 - 14:25 WIB

God Works in Mysterious Ways: Debat Pakar atas Kebijakan Abolisi dan Amnesti Prabowo

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Di Balik Kebijakan Prabowo Berikan Abolisi dan Amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto

Kamis, 31 Juli 2025 - 09:06 WIB

Di Balik Kebijakan PPATK Blokir Rekening Nganggur: Perlindungan atau Penyiksaan Rakyat?

Berita Terbaru