Jaga Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Lanjutkan Kebijakan Stimulus Ekonomi  

- Penulis

Kamis, 24 Juli 2025 - 11:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Djourno.id — Pemerintah Indonesia berencana melanjutkan program paket stimulus ekonomi pada kuartal III 2025 untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional.

Program ini merupakan kelanjutan dari stimulus sebelumnya pada Juni–Juli 2025, dengan fokus pada penguatan ekonomi rakyat melalui program-program prioritas.

Berikut adalah analisis mendalam mengenai paket stimulus ini, meliputi isi paket, tujuan, latar belakang, dampak yang diharapkan, serta penekanan pada kebijakan pro-rakyat.

“Lagi disusun (paket stimulus), minggu ini kemungkinan akan difinalkan,” kata Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (23/7/2025).

 

 Isi Paket Stimulus Ekonomi

Meskipun rincian paket stimulus kuartal III 2025 masih dalam tahap finalisasi, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto, menyatakan bahwa kebijakan ini akan berfokus pada program-program prioritas. Beberapa sektor yang menjadi perhatian meliputi:

  1. Peningkatan Government Spending: Pemerintah akan mendorong belanja pemerintah yang lebih besar, terutama pada program makan bergizi gratis dan perumahan rakyat. Program ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mendorong aktivitas ekonomi.
  2. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan: Stimulus akan mendukung akses masyarakat berpenghasilan rendah ke perumahan melalui skema KUR, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas.
  3. Evaluasi Stimulus Sebelumnya: Paket stimulus kuartal II 2025 senilai Rp 24,44 triliun, yang mencakup subsidi transportasi (diskon tiket kereta api 30%, tiket pesawat dengan potongan PPN 6%, dan angkutan laut 50%), diskon tarif tol 20%, bantuan sosial (Kartu Sembako dan beras 10 kg untuk 18,3 juta keluarga), serta Bantuan Subsidi Upah (BSU) Rp 300 ribu untuk 17,3 juta pekerja, menjadi dasar evaluasi untuk merancang kebijakan baru yang lebih tepat sasaran.

Menurut Haryo, kebijakan baru belum mencakup insentif baru, melainkan memperkuat program prioritas yang sudah berjalan.

Pemerintah juga melibatkan dunia usaha untuk memberikan masukan guna memastikan stimulus sesuai dengan kebutuhan riil di lapangan.

 

Tujuan Paket Stimulus

Tujuan utama paket stimulus ini adalah:

  1. Menjaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi: Dengan mempertahankan daya beli masyarakat dan mendorong aktivitas ekonomi, pemerintah berupaya memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tengah tantangan global dan domestik.
  2. Meningkatkan Daya Beli Masyarakat: Stimulus seperti bantuan sosial dan subsidi upah bertujuan untuk meringankan beban ekonomi kelompok rentan, terutama pekerja berpenghasilan rendah dan keluarga miskin.
  3. Mendukung Mobilitas dan Produktivitas: Insentif di sektor transportasi dan perumahan diarahkan untuk memperlancar mobilitas masyarakat dan memberikan akses ke kebutuhan dasar, yang pada akhirnya mendukung produktivitas ekonomi.
  4. Memperkuat Ekonomi Rakyat: Dengan fokus pada program seperti makan bergizi gratis, perumahan, dan KUR, pemerintah menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil dan menengah.

 

Latar Belakang Kebijakan

Latar belakang penerbitan paket stimulus ini tidak lepas dari dinamika ekonomi domestik dan global:

  1. Tantangan Ekonomi Global: Ketidakpastian ekonomi global, seperti fluktuasi harga komoditas dan perlambatan ekonomi di beberapa negara, mendorong pemerintah untuk tetap proaktif dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam negeri.
  2. Keberhasilan Stimulus Sebelumnya: Paket stimulus kuartal II 2025 terbukti efektif dalam menjaga daya beli masyarakat selama periode libur sekolah, yang biasanya meningkatkan konsumsi. Evaluasi dari program ini menjadi landasan untuk menyusun kebijakan yang lebih terarah.
  3. Kebutuhan Prioritas Nasional: Program seperti makan bergizi gratis dan perumahan rakyat mencerminkan komitmen pemerintah terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan ekonomi, sejalan dengan visi jangka panjang Indonesia Emas 2045.
  4. Partisipasi Dunia Usaha: Dengan melibatkan masukan dari pelaku industri, pemerintah berupaya memastikan bahwa stimulus yang diberikan relevan dan berdampak langsung pada sektor-sektor yang paling membutuhkan.
Baca Juga:  Kebijakan yang Berhasil Membawa Ekonomi Indonesia Tumbuh di Atas 8%

 

Dampak yang Diharapkan

Paket stimulus ini diharapkan memberikan dampak positif, baik dalam jangka pendek maupun panjang:

  1. Jangka Pendek:

– Peningkatan Konsumsi: Bantuan sosial dan subsidi upah akan meningkatkan daya beli masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah, yang berkontribusi pada pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

– Mobilitas yang Lebih Lancar: Insentif transportasi akan mempermudah pergerakan masyarakat, mendukung sektor pariwisata, dan perdagangan lokal.

– Dukungan bagi Pekerja dan UMKM: BSU dan KUR perumahan akan membantu pekerja informal dan pelaku usaha kecil untuk tetap bertahan di tengah tantangan ekonomi.

  1. Jangka Panjang:

– Peningkatan Kesejahteraan: Program makan bergizi gratis dan perumahan rakyat diharapkan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak dan keluarga miskin.

– Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Dengan fokus pada ekonomi rakyat, stimulus ini diharapkan dapat mengurangi ketimpangan ekonomi dan memperkuat kelas menengah.

– Stabilitas Ekonomi Nasional: Peningkatan aktivitas ekonomi di berbagai sektor akan memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia terhadap guncangan eksternal.

 

Penekanan pada Kebijakan Pro-Rakyat

Paket stimulus ekonomi kuartal III 2025 ini menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat ekonomi rakyat.

Dengan mengutamakan program seperti makan bergizi gratis, perumahan rakyat, dan KUR, pemerintah menunjukkan bahwa kebijakan ini dirancang untuk langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat kecil, pekerja, dan pelaku usaha mikro.

Bantuan sosial dan subsidi upah yang menyasar kelompok rentan, seperti pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta dan keluarga penerima manfaat, menjadi bukti bahwa kebijakan ini berpihak pada rakyat.

Selain itu, keterlibatan dunia usaha dalam penyusunan kebijakan menunjukkan pendekatan yang inklusif, memastikan stimulus tidak hanya top-down, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan riil masyarakat.

 

Kesimpulan

Paket stimulus ekonomi kuartal III 2025 merupakan langkah strategis pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi sambil memperkuat ekonomi rakyat.

Dengan fokus pada program prioritas seperti makan bergizi gratis, perumahan, dan KUR, serta didasarkan pada evaluasi stimulus sebelumnya, kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli, mobilitas, dan kesejahteraan masyarakat.

Meskipun rincian masih dalam tahap finalisasi, keterlibatan dunia usaha dan penekanan pada kebutuhan rakyat menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan implementasi yang tepat, stimulus ini berpotensi menjadi katalis bagi pemulihan dan penguatan ekonomi nasional di tengah tantangan global.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Follow WhatsApp Channel djourno.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Antara Infrastruktur dan Kesejahteraan: Strategi Kebijakan AHY Wujudkan Asta Cita
Hapus Tantiem: Langkah Berani Rosan Roeslani Perbaiki Tata Kelola BUMN  
Megawati: PDIP Dukung Kebijakan Prabowo yang Pro Rakyat, Kritisi Penyimpangan
God Works in Mysterious Ways: Debat Pakar atas Kebijakan Abolisi dan Amnesti Prabowo
Di Balik Kebijakan Prabowo Berikan Abolisi dan Amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto
Di Balik Kebijakan PPATK Blokir Rekening Nganggur: Perlindungan atau Penyiksaan Rakyat?
Mengapa Hilirisasi Nikel Tidak Akan Berhasil Tanpa Sinkronisasi Kebijakan?
Kebijakan AI Nasional: Peta Strategis Indonesia Menuju Masa Depan Digital

Berita Terkait

Senin, 4 Agustus 2025 - 15:15 WIB

Antara Infrastruktur dan Kesejahteraan: Strategi Kebijakan AHY Wujudkan Asta Cita

Senin, 4 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Hapus Tantiem: Langkah Berani Rosan Roeslani Perbaiki Tata Kelola BUMN  

Jumat, 1 Agustus 2025 - 14:25 WIB

God Works in Mysterious Ways: Debat Pakar atas Kebijakan Abolisi dan Amnesti Prabowo

Jumat, 1 Agustus 2025 - 08:37 WIB

Di Balik Kebijakan Prabowo Berikan Abolisi dan Amnesti untuk Tom Lembong dan Hasto

Kamis, 31 Juli 2025 - 09:06 WIB

Di Balik Kebijakan PPATK Blokir Rekening Nganggur: Perlindungan atau Penyiksaan Rakyat?

Berita Terbaru